Nama : Lutfi Rahmadi
NPM : 24 11 22 79
Kelas : 3KB05
Mata kuliah : Bahasa Indonesia 2
Dosen : Lenie Okviana
Proposisi adalah istilah
yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh.Hal
ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau
dibuktikan benar tidaknya.singkatnya, proposisi adalah pernyataan mengenai
hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah.
Proposisi
dibedakan menjadi 4 jenis yaitu :
1.
Proposisi berdasarkan bentuk
–
Proposisi bentuk tunggal Adalah proposisi yang terdiri atas satu subyek dan
satu predikat
–
Proposisi bentuk majemuk
2.
proposisi berdasarkan sifat
–
Proposisi kategorial Adalah antara hubungan subjek dan predikat tidak
memerlukan syarat khusus.
–
Proposisi kondisionaluntuk proposisi kondisional dibagi lagi menjadi 2 jenis,
yaitu :
- Kondisional hipotesis merupakan suatu proposisis yang terjadi akibat adanya hubungan sebab akibat.
- Kondisional disjungtive merupakan proposisis yang mengandung pilihan atau alternative untuk dipilih.
3.
Proposisi berdasarkan kualitas
–
Proposisi kualitas positif/afirmatif Dimana pada proposisi ini terdapat
persesuaian antara subjek dan predikat
–
Proposisi kualitas negative proposisi dimana tidak terdapat kesesuaian antara
subjek dan predikat.
4.
Proposisi berdasarkan kuantitas
–
Proposisi kuantitas universal merupakan proposisi yang biasanya diawali dengan
kata yang menunjukkan sesuatu itu umum, misalnya semua, seluruhnya.
–
Proposisi kuantitas spesifik merupakan proposisi yang diawali dengan kata yang
menyatakan sebagian atau sedikit.
Berdasarkan dua
jenis proposisi, yaitu berdasarkan kualitas (positif dan
negatif) dan berdasarkan kuantitas (umum dan khusus) ditemukan empat macam
proposisi, yaitu
1) Proposisi umum-positif; -- disebut proposisi A
2) Proposisi umum-negatif; -- disebut proposisi E
3) Proposisi khusus-positif; -- disebut proposisi I
4) Proposisi umum-negatif; -- disebut proposisi O
1) Proposisi umum-positif; -- disebut proposisi A
2) Proposisi umum-negatif; -- disebut proposisi E
3) Proposisi khusus-positif; -- disebut proposisi I
4) Proposisi umum-negatif; -- disebut proposisi O
Pengertian
Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu deduktif dan induktif.
1. Penalaran Deduktif
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu deduktif dan induktif.
1. Penalaran Deduktif
Penalaran
Deduktif
adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang
berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses
penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara
deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau
hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat
dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
Macam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam penalaran deduktif diantaranya :
a. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
b. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
2. Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.
Macam-macam penalaran induktif diantaranya :
1. Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
Macam-macam
generalisasi:
a. Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.
b. Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
a. Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.
b. Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
sumber :
http://lullymemangiseng.blogspot.com/2013/03/pengertian-penalaran-deduktif-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Proposisi
https://loveyuli.wordpress.com/2010/04/13/jenis-jenis-proposisi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar